TELAAH
TERHADAP MATERI AKIDAH AKHLAK
KELAS VII SEMESTER I MTS MA’ARIF
NU I KARANGLEWAS
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Terstruktur
Mata Kuliah :
Telaah Kurikulum PAI di MTS
Dosen Pengampu : Nurfuadi,M.Pd.I
Oleh
:
Umi Latifah 102331004
Nofiya
Dwi Pangesti 102331038
Tarbiyah
/ 6 PAI 1
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2013
PENDAHULUAN
Di dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka salah satu bidang studi yang harus
dipelajari oleh peserta didik di Madrasah adalah pendidikan agama Islam, yang
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah terdiri
atas empat mata pelajaran, yaitu: Al-Qur’an-Hadis, Akidah-akhlak, Fikih, dan Tarikh(sejarah)
kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling
terkait, isi mengisi dan melengkapi.Akidah
atau keimanan merupakan akar atau pokok agama, akhlak bertitik tolak dari aqidah,
yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah.Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup
manusia.
Mengingat pentingnya mata pelajaran Akidah-akhlak,
seorang pendidik harus cermat dan teliti
dalam memahami kurikulum, membuat RPP dan menentukan sumber belajar yang digunakan
dalam pembelajaran Mata Pelajaran Akidah-akhlak, karena terkadang ada Standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan sumber belajar yang kurang sesuai. Maka dari
itu di bab selanjutnya kami akan menelaah mata pelajaran Akidah-akhlak, namun
kami mempersempit pada kelas VII MTS semester I.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
Telaah
adalah penyelidikan; kajian; pemeriksaan; penelitian.[1]Kurikulum
adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan
standar nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang
harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut dan evaluasi yang perlu
pencapaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan
dengan pengalaman belajar peserta didik dalam mengambangkan potensi dirinya
pada satuan.[2]
Telaah
kurikulum adalah
suatu kajian terhadap rencana atau bahan tertulis yang dapat dijadikan pedoman
bagi guru disekolah.Kurikulum wajib adanya pada setiap mata pelajaran termasuk
di dalamnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam.
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah
terdiri atas empat mata pelajaran yang memiliki karakteristik sendiri-sendiri salah
satunya adalah aspek Akidah yang menekankan pada kemampuan memahami dan
mempertahankan keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
al-asma’ al-husna. Aspek akhlak menekankan pada kemampuan caramelaksanakan
ibadah dan muamalah yang benar dan baik.
B.
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
a) KELAS VII SEMESTER 1
STANDAR KOMPETENSI
|
KOMPETENSI DASAR
|
Akidah
1.
Memahami dasar dan tujuan akidah islam
|
1.1
Menjelaskan dasar dan tujuan akidah Islam
1.2
Menunjukkan dalil tentang dasar dan tujuan akidah
Islam
1.3
Menjelaskan hubungan Iman, Islam, dan Ihsan
1.4
Menunjukkan dalil tentang Iman, Islam, dan Ihsan
|
2.
Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman
sifat-sifat-Nya
|
2.1
mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah yang
nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
2.2
Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli dari
sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
2.3
Menguraikan sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah
SWT.
2.4
Menunjukkan ciri-ciri/tanda perilaku orang beriman
kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah SWT dalam kehidupan
sehari-hari.
|
3.
Menerapkan akhak terpuji kepada Allah
|
3.1
Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat,
khauf, dan taubat
3.2
Mengidentifikasibentuk dan contoh-contoh perilaku
ikhlas, taat, khauf, dan taubat
3.3
Menunjukkan nilai-nilai positif dari perilaku
ikhlas, taat, khauf, dan taubat dalam fenomena kehidupan
3.4
Membiasakan perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat
dalam kehidupan
Sehari-hari
|
b) MATERI
MATERI 1[3]
a.
Pengertian Akidah Islam
1.
Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa
Akidah adalah
kata sifat dalam bahasa Arab yang berasal dari kata aqada.Menurut bahasa, kata tersebut mempunyai arti ikatan dua utas
tali dalam satu simpul sehingga kedua tali tersebut menjadi demikian
tersambung.Dengan demikian, akidah menurut bahasa berarti ikatan.
2.
Pengertian aqidah menurut istilah
Akidah menurut istilah adalah beberapa urusan yang
harus dibenarkan oleh hati yang mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi
keyakinan, dan tidak tercampur sedikit pun dengan dengan keraguan.
Islam mengajarkan kepada umatnya agar berakidah yang
mantap, sepenuh hati, dan tidak boleh ada keraguan sedikit pun. Orang yang
memiliki akidah kuat akan tentram hatinya karena memiliki pedoman hidup yang
jelas. Allah SWT. Berfirman sebagai berikut.
¨bÎ)úïÏ%©!$#(#qä9$s%$oY/uª!$#§NèO(#qßJ»s)tFó$#ãA¨t\tGs?ÞOÎgøn=tæèpx6Í´¯»n=yJø9$#wr&(#qèù$srBwur(#qçRtøtrB
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan
Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka
Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut
dan janganlah merasa sedih; (Q.S. Fussilat/41: 30)
b.
Dasar-Dasar Hukum Akidah Islam
1. Al-Qur’an
2. Hadis
c.
Tujuan Mempelajari Akidah Islam
1)
Untuk
mengetahui petunjuk hidup yang benar dan dapat membedakan mana yang benar dan
yang salah sehingga hidupnya diridai Allah SWT. Allah SWT berfirman sebagai
berikut.
ãökytb$ÒtBuüÏ%©!$#tAÌRé&ÏmÏùãb#uäöà)ø9$#WèdĨ$¨Y=Ïj9;M»oYÉit/urz`ÏiB3yßgø9$#Èb$s%öàÿø9$#ur4
Artinya:
(Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Q.S
al-Baqarah/ 2: 185)
2)
Untuk menghindarkan diri dari pengaruh kehidupan yang
sesat atau jauh dari petunjuk hidup yang benar. Allah SWT. Berfirman sebagai
berikut.
¨br&ur#x»ydÏÛºuÅÀ$VJÉ)tGó¡ãBçnqãèÎ7¨?$$sù(wur(#qãèÎ7Fs?@ç6¡9$#s-§xÿtGsùöNä3Î/`tã¾Ï&Î#Î7y4öNä3Ï9ºsNä38¢¹ur¾ÏmÎ/öNà6¯=yès9tbqà)Gs?ÇÊÎÌÈ
Artinya:
Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah
jalan-Ku yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti
jalan-jalan (yang lain)[152], karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu
dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.(Q.S al-Anam/6 : 153)
d. Manfaat mempelajari Akidah Islam
1. Dapat memperoleh petunjuk hidup yang benar
2.Selamat dari pengaruh kepercayaan lain yang hanya
akan membawa kerusakan dan hidup yang jauh dari kebenaran
3. Memperoleh ketentraman dan kebahagiaan hidup yang
hakiki
4. Tidak mudah terpengaruh kemewahan di dunia
5. Mendapat jaminan surga dan selamat dari neraka
e. Hubungan Iman, Islam, dan Ihsan
1. Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan
2. Hubungan Islam, Iman, dan, Ihsan
f. Perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Akidah
Islam
1. Ikhlas dalam melakukan peribadatan kepada Allah
2. Menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan syirik
3. Berusaha untuk selalu meningkatkan kadar iman dan
takwa kepada Allah SWT
4. Berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat baik
terhadap sesame manusia sebagai wujud pengamalan ketaatan kepada Allah SWT
MATERI 2 (SIFAT-SIFAT ALLAH SWT)
a)
Sifat-sifat Wajib, Mustahil, dan Jaiz Allah SWT.
Sifat-sifat Allah SWT adalah sifat yang harus ada pada
zat Allah SWT sebagai kesempurnaan bagi-Nya.Sifat wajib Allah SWT berarti sifat
yang pasti dimiliki Allah SWT., misalnya wujud,
qidam, baqa, dan wahdaniyyah.Sifat
mustahil Allah SWT berarti sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT
misalnya hudus, fana, dan ta’addud.Sifat jaiz Allah SWT.Berarti
sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada zat Allah SWT.sesuai dengan keagungan-Nya
sebgai pencipta alam semesta.
Perilaku terpuji yang sesuai dengan keimanan terhadap
sifat-sifat Allah SWT.Misalnya menaati aturan-Nya, tidak mempersekutukan-Nya
dengan selain Dia, dan tidak sombong dalam hidup di dunia.
b) Klasifikasi
Sifat-sifat Allah swt
Sifat wajib bagi Allah swt dapat dikeompokkan menjadi
empat macam:
1.
Sifat nafsiyah: sifat yang berhubungan dengan Allah
semata
2.
Sifat salbiyah : sifat-sifat yang tidak sesuai dengan
zat Allah swt.,
3.
Sifat ma’ani : sifat wajib Allah swt
4.
Sifat ma’nawiyah : sifat-sifat yang berhubungan dengan
sifat ma’ani atau merupakan kelanjutan dari sifat ma’ani
c)
Perilaku Orang Beriman Kepada Sifat-sifat Allah swt.
Apabila
seseorang beriman kepada sifat-sifat Allah swt secara benar, pasti akan
dibuktikan dengan perilakunya. Perilaku terpuji yang sesuai dengan keimanana
kepada sifat-sifat Allah swt., sebagai berikut.
1.
Menyembah Allah swt., dan tidak menyekutukan-Nya
dengan selain Dia karena Dia berbeda dengan semua makhluk ciptaan-Nya
2.
Tidak berprasangka buruk kepada Allah swt.,
3.
Berusaha untuk tidak sombong dalam hidup di dunia.
MATERI 3 (AKHLAK TERPUJI KEPADA ALLAH SWT)
a.
IKHLAS
1.
Pengertian Ikhlas
Kata ikhlas berasal dari bahasa Arab yang berarti memurnikan niat hanya semata-mata mencari
rida Allah swt., atau semata-mata menaati periintah-Nya. Orang yang beramal
secara ikhlas disebut mukhlis.
2.
Perintah untuk Beramal secara Ikhlas
3.
Bentuk-bentuk perilaku ikhlasDampak positif beramal
secara Ikhlas
4.
Membiasakan diri beramal secara ikhlas
b.
TAAT
1.
Pengertian Taat
Kata taatberasal
dari bahasa Arab yang berarti tunduk,
patuh, dan setia kepada Allah swt.Dan rasul-Nya, baik dalam bentuk
pelaksanaan perintah maupun meninggalkan larangan-Nya.Taat adalah salah satu akhlak
yang harus dimiliki muslimin dan muslimat.
2.
Perintah untuk Taat kepada Allah dan Rasul-Nya’
Allah swt., berfirman sebagai berikut:
$pkr'¯»ttûïÏ%©!$#(#þqãYtB#uä(#qãèÏÛr&©!$#(#qãèÏÛr&urtAqߧ9$#Í<'ré&urÍöDF{$#óOä3ZÏB(
Artinya: Hai orang-orang yang
beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
(Q.S. an-Nisa’/4:59)
3.
Bentuk-bentuk ketaatan kepada Allah swt., dan
Rasul-Nya
4.
Dampak positif ketaatan kepada Allah swt., dan
Rasul-Nya
5.
Membiasakan diri taat kepada Allah swt., dan Rasul-Nya
c.
KHAUF
1.
Pengertian khauf
Kata
khauf berasal dari bahasa Arab, yang artinya takut. Islam mendidik umatnya agar
memiliki sifat khauf, yakni takut akan murka Allah swt.,
2.
Perintah untuk memiliki khauf
wur(#rßÅ¡øÿè?ÎûÇÚöF{$#y÷èt/$ygÅs»n=ô¹Î)çnqãã÷$#ur$]ùöqyz$·èyJsÛur4¨bÎ)|MuH÷qu«!$#Ò=Ìs%ÆÏiBtûüÏZÅ¡ósßJø9$#ÇÎÏÈ
Artinya: dan janganlah kamu
membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah
kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik.(Q.S
al-A’raf/7:56)
3.
Bentuk-bentuk khauf
4.
Dampak positif khauf
5.
Membiasakan Diri Bersikap khauf
d.
Tobat
1.
Pengertian Tobat
Kata tobat
berasal dari bahasa Arab yang berarti kembali,
menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan.
2.
Hukum bertobat
Bertobat merupakan perkara yang diwajibkan dalam
agama, firman Allah swt., sebagai berikut.
4(#þqç/qè?urn<Î)«!$#$·èÏHsdtmr&cqãZÏB÷sßJø9$#÷/ä3ª=yès9cqßsÎ=øÿè?ÇÌÊÈ
Artinya:
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(Q.S an-Nur/24:31)
3.
Bentuk-bentuk perilaku Tobat kepada Allah swt.,
4.
Dampak positif perilaku bertobat
5.
Perilaku membiasakan diri Bertobat
c)Metode
Pembelajaran, alokasi waktu, penilaian, media, alat dan sumber belajar
Berdasarkan
RPP yang kami dapatkan, metode pembelajaran yang digunakan guru Akidah-akhlak kelas
VII semester I di MTS Ma’arif NU 1 Karanglewas, guru menggunakan metode Ceramah terlebih dahulu, setelah itu guru
mengadakan Tanya jawab, dan sebagai evaluasi materi, guru memberi tugas pada
siswa terkait dengan materi yang telah disampaikan guru. Alokasi waktu untuk mata
pelajaran Akidah-akhlak adalah 2X40’’ setiap kali pertemuan.Untuk penilaian,
guru menggunakan penilaian secara tertulis dan lisan.Media yang digunakan
adalah papan tulis dan spidol.Alat dan Sumber Belajar yang digunakan dalam
pembelajaran Akidah-akhlak adalah Buku Paket Akidah Akhlak kelas VII karangan
T. Ibrahim dan H. Darsono, Al-Qur’an dan terjemahnya, dan lembar Kerja siswa.
C. ANALISIS
Menurut
kami kompetensi dasar untuk materi Akidah-akhlak pada standar kompetensi Memahami
dasar dan tujuan akidah islam dan standar kompetensi meningkatkan keimanan kepada Allah melalui
pemahaman sifat-sifat-Nyakurang tepat, karena, hanya menekankan kemampuan peserta didik pada
teorinya saja, padahal menurut kami untuk mata pelajaran Akidah-akhlak seharusnya tidak hanya teori, melainkan
peserta didik juga mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Indikator “menjelaskan
cara membiasakan diri beramal secara ikhlas” dalam materi Akhlak Terpuji Kepada
Allah swt., menurut kami kurang tepat, seharusnya indikatornya “membiasakan
diri beramal secara ikhlas”, karena ketika indikatornya “menjelaskan cara
membiasakan diri beramal secara ikhlas” siswa bisa saja menjawab tidak sesuai
dengan kenyataannya, hanya bertumpu pada materi, tetapi ketika indikatornya
“membiasakan diri beramal secara ikhlas”, menurut kami lebih aplikatif, untuk
menilai, guru bisa menggunakan strategi tertentuyang membuat siswa lebih rileks
sehingga dari situ guru bisa mengamati.
Menurut kami,
secara umum materi mata pelajaran Akidah-akhlak sudah baik, setiap pokok
bahasan terdapat dalil yang menguatkan, sehingga selain siswa mengetahui
dasarnya, juga lebih mengasah kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an, di
setiap akhir materi terdapat cerita-cerita hikmah inspiratif yang dapat
meningkatkan motivasi siswa, dan membuat siswa lebih tertarik,pada standar
kompetensi 1 dan 2 (Memahami dasar dan tujuan akidah islam dan meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman
sifat-sifat-Nya)materinya sudah lengkap, Namun pada standar kompetensi 3(menerapkan
akhlak terpuji kepada Allah) materinya kurang lengkap, karena hanya terdapat
penjelasan materi tentang perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat saja,
padahal masih ada perilaku terpuji lainnya yaitu tawadu’ yang menurut kami juga
harus ada di dalam kompetensi dasar dan harus dipahami oleh siswa Madrasah
Tsanawiyah.
Untuk metode
pembelajaran, menurut kami sudah cukup baik, karena guru tidak hanya
menggunakan metode ceramah yang biasanya jika hanya guru yang terlalu lama
menyampaikan materi membuat siswa mengantuk, tetapi kali ini peserta didik juga
dilibatkan dalam diskusi, sehingga terjadi interaksi dua arah antara guru dan
siswa,ketika siswa ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran akan lebih memberikan
pemahaman pada siswa.
Untuk penilaian
mata pelajaran Akidah-akhlak, menurut kami kurang tepat jika hanya menggunakan
penilaian tertulis dan lisan mengenai materi saja, seharusnya guru lebih
menilai perilaku siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, dari kegiatan
pembelajaran bisa diamati karakter masing-masing siswa.
Alokasi waktu
yang tersedia dalam 1 pekan, menurut kami sangat kurang untuk mata pelajaran
Akidah-akhlak, karena hanya 2X40’’, tetapi jika guru bisa memanfaatkan waktu
sebaik mungkin dengan pembelajaran yang menarik maka masalah alokasi waktu yang
sangat minim bisa teratasi, tetapi ketika guru menggunakan metode yang monoton,
siswa cenderung mudah bosan,alokasi waktu yang kurangpun bagi siswa terasa
sangat lama.
BAB
III
KESIMPULAN
Untuk mencapai tujuan pendidikan, dan untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pemerintah melakukan
perubahan-perubahan kurikulum, kurikulum yang baru adalah penyempurnaan dari
kurikulum yang sebelumnya, meskipun demikian pelaksana kurikulum harus cermat dalam
menelaah setiap pergantian kurikulum, sehingga perubahan
kurikulum bisa
membuat pendidikan agama Islam lebih berkualitas. Selain mengubah akhlak
peserta didik lebih baik diharapkan juga bisa membuat pengetahuan semakin meningkat.
Sesuai dengan tujuan dari perubahan kurikulumyang menginginkan peningkatan mutu
peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Departemen
Agama. 1998. Al Qur’an dan Terjemahnya.Jakarta: CV Atlas
Departemen Pendidikan
Nasional. 2005. KamusBesar Bahasa
Indonesia Edisi ketiga,
Jakarta, Balai
Pustaka
Dkk,
Junaidi Hidayat. 2007.Ayo Memahami Akidah
dan Akhlak untuk MTS/SMP ISLAM KELAS VII. Jakarta, Erlangga
Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen pengembangan
Kurikulum. Bandung,
PT Remaja Rosdakarya
Ibrahim dan Darsono. 2009.Membangun Akidah dan Akhlak untuk kelas VII Madrasah Tsanawiyah. Solo,PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
[1] Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal. 160.
[2] Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan Kurikulum,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 91.
[3]Ibrahim dan Darsono, Membangun Akidah dan Akhlak untuk kelas VII Madrasah Tsanawiyah, ( Solo:
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009)